PENGLIPURAN-BANGLI

PENGLIPURAN-BANGLI
DESA BALI AGA

Senin, 24 Oktober 2011

Calon Jodohku

Telah tepatkah pilihanku terhadap apa yang telah aku pilih saat ini? Ataukah aku harus menyegerakan mencari calon jodohku untuk segera menikah? Akankah pernikahan menjadi ujung pencarian kebahagiaanku? atau malah sebaliknya, pernikahan hanya awal dari serangkaian masalah dalam kehidupanku? Sesungguhnya hanya hatiku yang mampu menjawab semua pertanyaanku itu. Namun sayangnya hatiku menolak untuk menjawabnya saat ini. Mungkin untuk saat ini sendiri adalah pilihan yang tepat?

Ah, terkadang aku lelah selalu jadi bahan omongan orang karena kesendirianku. Bahkan kedua orang tuaku sendiri pun selalu beranggapan negatif atas kesendirianku saat ini. Diumur 30 tahun dan masih berstatus lajang bukanlah pilihan bagiku. Tapi itu suratan takdirku dari Yang Maha Kuasa. Namun terkadang tanggapan miring, omongan miring bahkan perlakuan yang sangat melecehkanku, sering aku terima dari banyak orang hanya karena aku masih sendiri saat ini. Pertanyaanku sekarang, terbuat dari apakah hati mereka? Tidakkah mereka sadar apa yang mereka tuduhkan ataupun mereka anggapkan padaku itu sungguh sangat melukai hatiku?

Siapa yang tak ingin segera menikah? Aku pun sangat ingin, bertemu dengan orang yang tepat. mejalani hidup bersama-sama disisa umurku. Memiliki malaikat-malaikat kecil yang cantik dan tampan. Dan menikmati semuanya. Aku pun punya mimpi-mimpi idealku. Namun apalah daya jika ALLAH inginkan berbeda padaku. Aku hanya bisa menerima dengan keiklasanku. Menjalaninya dengan penuh rasa syukur, setidaknya hatiku tidak senaif itu menganggap kesendirianku sebagai aib. Setidaknya aku tak berfikir sempit untuk sesuatu yang aku anggap aku mampu menjalaninya. Setidaknya aku masih lebih normal memandang hal itu. Seharusnya mereka bisa lebih bersyukur karena tak bernasib sama sepertiku. Mereka bisa lebih awal menemukan teman hidupnya dan seharusnya mereka lebih bisa menjaganya dengan baik. Setidaknya.

Yah, inilah hidup dengan segala pilihan dan resikonya. Kenapa tidak dinikmati? Kenapa tidak disyukuri? Kenapa tidak berusaha menjaganya agar tak keluar dari jalurnya? Setidaknya aku merasa lebih lega, karena aku mampu menerima diriku sendiri apa adanya. Menjalaninya dengan ketabahan yang aku punya. Tetap berusaha dan bersyukur apa yang aku miliki sekarang semua adalah nikmat yang ALLAH beri untukku dengan tujuan yang mulia. Bukankah ALLAH telah menjanjikannya? Maka aku percaya akan tiba waktunya nanti semua menjadi nyata. Dan pastinya lebih baik.

Mungkin kamu(aq masih mencarimu, entah siapa) calon jodohku. Aku pun tak pernah tahu itu. Calon jodoh yang aku pesan pada ALLAH sangatlah sederhana. Tak seperti yang di tuduhkan banyak orang padaku yang menganggap aku terlalu banyak memilih. Cukuplah dia menjadi dirinya sendiri, bisa menerimaku apa adanya dan yang pasti nyambung dalam hal komunikasi. Aku tak pernah minta pada ALLAH jodoh yang sempurna, karena aku sendiri pun belum tentu sempurna di matanya. Selama aku merasa yakin dan mampu menemaninya untuk bisa menjalani sisa umur kami, aku takkan berkata tidak. Semua di tangan ALLAH, rezeki, jodoh, maut dan kelahiran. Aku hanya berusaha dengan kemampuanku, mencarinya dengan jalan yang di ridhoi ALLAH. Itu saja.

Jika pernikahan adalah sumber kebahagiaan itu, aku pun sangat menginginkannya. Jika jodohku adalah kamu(aq masih mencarimu, entah siapa) maka aku pun takkan mengingkarinya. Semua pasti akan terjadi pada waktu yang tepat. Dan bagiku, kamu(aq masih mencarimu, entah siapa) adalah orang yang tepat yang ALLAH kirim untukku seperti pesanan jodoh yang aku minta padaNYA. Semoga kamu(aq masih mencarimu, entah siapa) pun berfikir seperti itu. Amin.