PENGLIPURAN-BANGLI

PENGLIPURAN-BANGLI
DESA BALI AGA

Jumat, 16 Maret 2012

Jayaprana dan Layonsari, Bali - Indonesia

Kisah cinta yang tragis tak hanya di kisahkan dengan indah dan menjadi bukti bahwa cinta sejati itu ada. Mungkin hanya sebuah dongeng, atau hanya sebuah mitos, bahkan menjadi sebuah legenda yang di ingat banyak orang dan diceritakan turun temurun dari nenek buyut kita hingga cicit. Kisah yang indah dan penuh dengan nilai budaya juga bahkan ada sebagian mengandung nilai religi.
Siapa tak mengetahui kisah Romeo dan Juliet yang pernah diperankan oleh Leonardo Dicaprio dalam film dengan judul yang sama. Atau kisah cinta Sampek Engthai dari negeri Cina yang sangat romantis. Bahkan seorang Raja yang mendirikan sebuah Masjid untuk sang istri yanga sangat ia cintai Taj Mahal dan banyak lagi kisah cinta lain yang mengabadi. Ternyata di Bali pun, tepatnya disalah satu Kabupaten di Bali Utara ada sebuah kisah cinta yang indah dan mengharukan. Kabupaten Buleleng menjadi tempat terkuburnya dan mengabadikan cerita cinta 2 manusia yang tak bisa di pisahkan oleh angkara. Kecamatan gerokgak, Desa Sumber Klampok, di  kawasan Hutan Taman Nasional Bali Barat-Teluk Terima yang mengabadikan cerita mereka menjadi legenda.
Dikisahkan jaman dahulu, saat Kerajaan Wanekeling Kalianget berkuasa. Hiduplah sebuah keluarga yang memiliki 3 orang anak. 2 anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Namun malang nasib keluarga itu, dikarenakan wabah penyakit menimpa desa tempat tinggal mereka, keluarga tersebut meninggal dunia. Tinggal hanya seorang anak lelaki mereka yang bisa bertahan hidup. Anak yatim piatu itu bernama I Nyoman Jayaprana. I Nyoman Jayaprana pun memberanikan diri mengabdi pada Raja. Raja sangat menyayanginya karena I Nyoman Jayaprana sangat rajin dan berbudi pekerti baik.
Suatu hari I Nyoman Jayaprana pergi ke pasar desa untuk berjalan-jalan. Tanpa disengaja dia bertemu dengan Ni Nyoman Layonsari, putri seorang Jero Bendesa Banjar Sekar. Ni Layonsari berparas cantik dan sangat menawan. I Nyoman Jayaprana jatuh cinta pada Ni Nyoman Layonsari. Namun dia menyadari wahwasanya dia anak yatim piatu yang hanya menjadi abdi dalam kerajaan.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Raja memanggil I Nyoman Jayaprana dan memintanya untuk segera menikah. Raja menawarkan untuk memilih salah satu dayang kerajaan. Namun I Nyoman Jayaprana menolak, dia pun menyampaikan ke pada Raja jika dirinya telah menemukan belahan jiwanya, yaitu Ni Nyoman Layonsari, seorang anak Jero Bendesa Banjar Sekar. Raja pun mengamininya dan meminta I Nyoman Jayaprana untuk melamar Ni Nyoman Layonsari menjadi istrinya.
Akhirnya, I Nyoman Jayaprana pun pergi ke rumah Ni Nyoman Layonsari untuk menemui ayahnya. Jero Bendesa menyetujuinya. I Nyoman Jayaprana pun menikahi Ni Nyoman Layonsari di istana dan dihadiri oleh Raja.  Raja terpaku melihat kecantikan Ni Nyoman Layonsari. Dia tak menyangka jika seorang abdi kerajaan bisa menemukan gadis secantik Ni Nyoman Layonsari. Setelah pernikahan, mereka hidup berbahagia dan saling mencintai satu sama lain.
Ternyata kebahagiaan itu tak bertahan lama. Sejak Raja melihat Ni Nyoman Layonsari, beliau jatuh cinta. Hasratnya yang besar ingin memiliki Ni Nyoman Layonsari dan menjadikannya Permaisuri. Niat buruk Raja pun muncul untuk menyingkirkan abdi kesayangannya dan memboyong istrinya ke istana. Raja membuat tipu muslihat yang sangat licik. Beliau memanggil I Nyoman Jayaprana ke istana. Dengan titahnya sebagai Raja, beliau memerintahkan abdinya yang baru menikah itu untuk pergi ke Teluk Terima untuk mencari tahu tentang perburuan hewan dan pembabatan hutan.
Berangkatlah dia ke Teluk Terima dengan didampingi Patih Sawunggaling dan prajurit Kerajaan Wanakeling Kalianget. Ternyata tipu muslihat itu telah disusun dengan baik oleh Raja dan diperintahkan kepada Patih Sawunggaling untuk membunuh I Nyoman Jayaprana. Di tengah hutan di Teluk Trima, Patih Sawunggaling pun menikam I Nyoman Jayaprana dari belakang. Tubuh I Nyoman Jayaprana di kubur di Teluk Trima dan Patih Sawunggaling beserta prajuritnya kembali ke Kerajaan Wanakrling Kalianget. Kejadian-kejadian aneh menimpa Patih Sawunggaling, satu persatu prajurit mati karena di terkam binatang-binatang buas yang ada di hutan termasung Patih Sawunggaling.
Raja menerima kabar itu. Raja berpura-pura sedih atas kematian abdi kesayangannya. Raja pun menemui Ni Nyoman Layonsari di rumahnya. Beliau menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya suami Ni Nyoman Layonsari dan menyampaikan keinginannya untuk menjadikannya Permaisuri Kerajaan Wanakeling Kalianget. Ni Nyoman Layonsari menolak keinginan Raja. Raja berang atas penolakan Ni Nyoman Layonsari. Beliau memaksa membawa Ni Nyoman Layonsari ke istana. Tiba-tiba Ni Nyoman Layonsari menarik keris sang Raja dan menusukkan dirinya sendiri. Ni Nyoman Layonsari pun mati di depan Raja.
Melihat perempuan yang begitu diingankannya mati dengan cara bunuh diri, membuat sang Raja kalap. Beliau pun menghunuskan kerisnya dan membunuh setiap orang yang mendekat padanya. Masyarakat di sekitarnya yang melihat kejadian itu pun berusaha untuk menghentikan tindakan sang Raja yang mulai tak terkontrol. Raja Wanakeling Kalianget pun akhirnya mati dengan tragis ditangan rakyatnya sendiri.
Ni Nyoman Layonsari di kubur bersebelahan denga suaminya Ni Nyoman Jayaprana di hutan Teluk Trima. Dibangun pula sebuah Pura sebelum menuju kuburan. Setiap Purnama (Bulan penuh), Tilem (Bulan mati), dan hari-hari suci lainnya seperti Galungan, Kuningan, banyak umat Hindu datang untuk melayat ataupun bersembahyang di Pura. Bahkan sekarang kuburan mereka telah menjadi obyek tujuan wisata baik lokal maupun mancanegara.
Kisah ini akan terus melegenda dan diceritakan terus-menerus pada penerusnya. Sepertiku yang akan mengisahkan kepada anak cucuku nanti, tidak hanya kisah-kisah yang telah ada novel ataupun filnya, namun juga kisah-kisah yang hanya di ceritakan dari mulut ke mulut. Walaupun aku mendapatkan kisah ini bukan dari ibuku ataupun nenekku, namun dari rasa penasaranku pada sebuah Pura Jayaprana di Teluk Trima yang sering aku lewati setiap berangkat dan pulang kerja. Rasa penasaran itu pun membuatku mencari kisahnya di dunia maya lewat paman google. Dan inilah kisahnya. Selamat membaca.

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar